Friday, 6 January 2017

Perbedaan Public Relation dengan Periklanan, dan Pemasaran

1.      Perbedaan Public Relation dengan Periklanan

Antara public relation dengan periklanan sangatlah jauh berbeda. Di sini saya akan menjelaskan apa itu PR dan apa itu periklanan.
Public relation adalah suatu proses kegiatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan dan terencana dalam membangun dan mempertahanakan hubungan yang baik, bermanfaat, niat baik dan saling pengertian antara organisasi atau lembaga yang memengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. Sedangkan periklanan adalah suatu informasi yang ditempatkan atau dipasang pada media oleh sponsor  tertentu yang jelas identitasnya dan membayar dalam penempatan informasi di ruang dan waktu tersebut.
Periklanan atau advertising merupakan komunikasi media yang memiliki kontrol atas isi dan penempatan. Para ahli periklanan mengontrol isi, penempatan, dan timing dengan membayar media untuk mendapatkan waktu dan ruang dalam penempatan iklannya. 
PR menggunakan periklanan untuk menjangkau audien yang lebih luas, bukan hanya untuk mendapatkan konsumen menjadi sasaran marketing.
Sebenarnya PR dibentuk untuk membangun, menjaga dan membangkitkan kembali citra dari sebuah perusahaan atau organisasi. Sedangkan periklanan dibentuk untuk memperkenalkan produk dan diharapkan dapat menarik konsumen sebanyak mungkin dari iklan tersebut.
Para ahli PR tidak hanya cukup dengan menarik banyak konsumen. Tetapi para ahli PR memikirkan bagaimana caranya sebuah perusahaan, organisasi atau lembaga dapat diterima di masyarakat dan meningkatkan citranya di mata orang banyak.
PR diharapkan bisa membantu masyarakat yang kompleks dan pluralistik untuk menentukan keputusan dan menjalankan fungsi secara lebih efektif dengan memberikan konstribusi pemahaman bersama di antara kelompok dan institusi. PR juga berfungsi untuk menyelaraskan kebijakan publik dan privat. PR melayani banyak institusi dalam masyarakt, misalnya lembaga pemerintahan, institusi milik swasta/bisnis, rumah sakit, sekolah, perusahaan dan lain-lain. Dalam penyelenggaraannya dan untuk bisa meraih tujuan ini, lembaga atau institusi tersebut harus membangun dan mengembangkan hubungan yang baik antara audien, masyarakat atau publik yang berbeda-beda.
Selain itu, kita juga dapat membedakan PR dengan periklanan dilihat pertama-tama dari segi tujuannya. Pada umumnya periklanan memiliki tujuan penjualan melalui persuasi atau mempengaruhi calon pembeli. Sedangkan tujuan PR adalah penyajian informasi dan pendidikan atau penyuluhan untuk menciptakan saling pemahaman.
Dalam logikanya periklanan akan lebih berhasil jika didahului dengan kegiatan PR. Karena suatu produk akan lebih mudah dijual jika konsumen sudah menyetahui dan memahami keberadaan produk tersebut. Kegiatan antara PR dengan periklananan sering disebut sebagai “pendidikan pasar”. Ini merupakan contoh dimana peran PR mampu mendukung strategi pemasaran. PR merupakan kegiatan praktis yang bisa diandalkan untuk meraih pangsa pasar yang tidak hanya bisa diraih dengan mengandalkan periklanan saja.
Kesimpulannya PR menyangkut seluruh penyampaian informasi dan komunikasi yang berlangsung pada suatu organisasi. Sedangkan periklanan hanya terbatas pada fungsi pemasaran untuk menjual produk saja.
Dari segi pembiayaan, antara PR dan periklanan juga berbeda. Biro-biro periklanan mendapatkan penghasilan dari media dimana iklan itu dipasang atau diiklankan, seperti media TV, radio, majalah dan surat kabar. Sedangkan perusahaan yang bergerak dibidang humas hanya memperoleh penghasilan dengan menjual waktu dan keahlian yang mereka miliki.

Perbedaan-perbedaan terpenting lainnya adalah:

a.      Tulisan-tulisan PR harus sepenuhnya faktual dan informatif, serta tidak boleh melebih-lebihakan. Namun tulisan pada periklanan umumnya penuh emosional dan dramatik.
b.      PR juga dipakai oleh organisasi yang tidak terlibat dalam periklanan.
c.       PR terutama berurusan dengan para editor dan produser di media, sedangkan periklanan banyak berhubungan denagan media sebagai penjual ruang atau siaran iklan.
d.      Iklan pada umumnya ditujukan kepada segmen-segmen pasar serta lapisan sosial tertentu. Sedangkan PR ditujukan kepada sekelompok orang yang hendak berkomunikasi dengan kelompok lain.
e.      Komponen-komponen pokok biaya pada PR berbeda dengan biaya iklan. Pada iklan biaya utama adalah untuk sewa ruang, siaran dan produksi. Pada PR biaya utama adalah untuk waktu, biaya produksi mencetak jurnal intern atau membuat kaset video tentang perusahaan.
f.        Media yang dipakai juga berlainan. Iklan banyak memakai media komersial yang ada seperti pers, TV dan radio. Sedangkan PR menggunakan media yang jauh lebih beragam seperti jurnal, video, slide, tape dan lain-lain.
g.      Imbal jasa biro iklan dengan PR juga berbeda. Biro iklan menerima komisi dari media dan potongan harga bagi pasokan iklannya. Sedangkan biro PR menerima komisi berdasarkan waktu untuk melayani kliennya, dan mereka jarang menerima potongan harga dari pihak media.
h.      Mayoritas pekerja iklan profesional bekerja di biro-biro iklan, sedangkan PR profesional tidak hanya bekerja di perusahaan PR, tapi juga di perusahaan atau organisasi lain.
i.        Sasaran utama iklan adalah membujuk orang-orang supaya melirik produk yang ditawarkan. Sedanagkan PR adalah menciptakan saling pengrtian di antara segenap khalayaknya.

Dari perbandingan di atas terlihat jelas bahwa PR dan periklanan memiliki sisi yang berbeda. Pada organisasi bisnis, PR bentuknya lebih beragam daripada periklanan. Banyak manajer PR di bebeagai perusahaan tidak menangani urusan periklanan. PR melapor langsung pada manajemen puncak, dan melayani kebutuhan keseluruhan organisasi akan berbagai informasi yang tidak tebatas pasa soal-soal pemasaran saja. Dari sini dapat terlihat bahwa periklanan tidak lebih penting dari dunia PR, hanya pada periklanan biayanya lebih mahal.


2.      Perbedaaan PR dengan pemasaran

PR juga tidak sama dengan pemasaran. Secara umum, pengertian pemasaran (marketing) adalah fungsi manajemen yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengantispasi, memuaskan keinginan atau kebutuhan para konsumen, menawarkan produk dan memuaskan permintaan serta mendorong terjadinya pertukaran barang atau jasa dengan alat tukar yang berharga antara konsumen dan produsen.
            Dalam dunia bisnis, pemasaran adalah salah satu fungsi utama dari kegiatan bisnis. Sedangkan PR memiliki hubungan kuat dengan fungsi-fungsi finansial dan produk. Selain itu fungsi PR juga bisa menunjang suatu bauran pemasaran dimana periklanan adalah salah satu unsurnya.
Bauran pemasaran itu sendiri meliputi segenap elemen dari strategi pemasaran. Elemen dan strategi itu seperti pemilihan nama produk, metode dan gaya pengemasan, riset pasar, penentuan harga, penjualan, distribusi serta penyediaan jasa purnajual. Seluruh elemen itu membutuhkan komunikasi dan niat baik. Sedangkan arti penting dari PR itu sendiri terletak pada kemampuannya menunjang pendidikan pasar, yaitu dengan bagaimana masyarakat bisa mengenal produk serta apa kegunaan produk tersebut.
Meski tidak terlalu jelas definisi dalam praktiknya, pemasaran dan PR dapat dibedakan secara konseptual dan hubungannya. Pertama, keinginan dan kebutuhan orang adalah aspek fundamental bagi konsep marketing. Apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh orang akan diterjemahkan sebagai permintaan konsumen. Pemasar menawarkan jenis barang dan jasa untuk memenuhi permintaan tersebut. Konsumen akan memilih barang dan jasa sesuai keinginan mereka dan memiliki nilai serta kualitas yang baik. Setelah antara keduanya sepakat maka terjadilah transakasi pertukaran barang dan jasa dengan alat tukar yang bernilai. Transaksi inilah yang yang membedakan fungsi marketing.
Marketing menciptakan hubungan dimana pertukaran terjadi. Namun, semua aktivitas tersebut dibutuhkan PR untuk mempercepat prosesnya dan mendukung transaksinya. Misalnya sebuah perusahaan akan menawarkan produknya kepada konsumen. Di sini pemasaran bertugas untuk memikirkan bagaimana konsumen mau membeli atau menggunakan produk tersebut. Maka dengan adanya PR proses perkenalan itu akan terjadi dengan baik dan cepat. Jadi PR bertugas mengkomunikasikan produk kepada konsumen.
Public relation yang efektif memberi kontribusi kepada upaya marketing denagan cara menjaga lingkungan dan sosial agar tetap ramah kepada perusahaan atau organisasi.



Manajemen Public Relation

            Dalam pelaksanaan pekerjaan seorang PR, mereka akan menggunakan konsep-konsep manajeman agar dapat mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya. Maka untuk praktik tersebut terbentuklah manajemen public relation (manajemen PR atau humas). Manajemen PR adalah melakukan penelitian, perencanaan, pengorganisasian, serta melakukan evaluasi terhadap berbagai kegiatan komunikasi yang diselenggarakan oleh lembaga, organisasi atau perusahaan. Bentuk kegiatan komunikasi tersebut bermacam-macam, mulai dari kegitan kecil hingga kegiatan besar seperti konferensi pers di media.
            Cakupan-cakupan manajemen PR, misalnya:
·         Manajemen seluruh kegiatan kehumasan yang diselenggarakan oleh perusahaan, organisasi atau lembaga
·         Manajemen kegiatan kehumasan yang lebih spesifik atau yang berupa satuan-satuan kegiatan kehumasan

Dalam proses tersebut akan ada teknik-teknik dan koordinasi tertentu digunakan oleh para manajer di dalam mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan itu sendiri. Proses itu mencakup fungsi-fungsi dasar dengan pendekatan analistik seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengwasan dalam melaksanakan manajemen.

Manajemen public relation dipahami sebagai bentuk pengelolaan hubungan masyarakat dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen yaitu dengan menjalankan penelitian, perencanaan, dan evaluasi terhadap program atau kegiatan yang dijalankan. Berikut keterangannya:
-          Penelitian
Penelitian merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh informasi dan data secara akurat serta menggunakan metode ilmiah dari publik baik internal maupun eksternal untuk memahami masalah yang dihadapi.
-          Perencanaan
Maksud perencanaan ini merupakan segala informasi atau data masukan atau input yang diperoleh berkaitan dengan hal atau permasalahan yang dihadapi ke dalam bentuk rencana tindakan untuk pemecahannya. Perencanaan public relation ialah suatu proses kontinu dan selalu memerlukan peninjauan agar tindakan yang diambil sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam perencanaan program antara lain sifat, waktu dan lingkungan. Selain itu juga harus memperhatikan situasi dalam maupun di luar organisasi, serta siapa saja yang terlibat dalam perencanaan tersebut.
-          Pelaksanaan
Pelaksanaan ialah tahap dimana rencana-rencana yang telah dirancang sebelumnya dilaksanakan atau dijalankan ke dalam suatu bentuk program aksi sebagai langkah nyata pemecahan masalah PR yang dihadapi. Programnya dapat berupa tindakan atau komunikasi yang semuanya merupaka cara atau proses untuk mencapi tujuan.
-          Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu tahapan yang dilaksanakan untuk melihat apakah program yang telah dijalankan sesuai dengan yang diharapkan, dan apakah program tersebut memberikan nilai baik.

Peran Manajemen PR

            Peranan public relation dalam suatu organisasi dapat terbagi dalam empat kategori (Dozier & Broom, 1995)

·         Penasehat ahli (expert prescriber)
Orang yang ahli dalam PR dan sanagt berpengalaman maka dia akan memiliki kemampuan tinggi untuk dapat membantu mencari solusi dalam penyelesaian maslah hubungan dengan publiknya.

·         Fasilitator komunikasi (communication fasilitator)
Praktisi PR bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. Praktisi PR juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik agar tidak terjadi kesalahan persepsi antara organisasi dan publiknya.

·         Fasilitator proses pemecahan masalah (problem solving process fasilitator)
Peran praktisi PR dalam proses pemecahan persoalan kehumasan merupakan bagian inti dari tim manajemen. PR bisa membantu pimpinana organisasi baik sebagai penasihat hingga mengambil tindakan dalam pemecahan masalah.

·         Teknisi komunikasi (communication technician)
Peran teknisi komunikasi menjadikan praktisi PR sebagai jurnalis yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau disebut denagan metode komunikasi di organisasi.

Dari beberapa peran PR diatas dapat terliahat mana yang berperan dan ditempatkan pada manajerial skill, keterampilan humas dan keterampilan teknis dalam manajemen humas.

Peran PR dalam manajemen suatu organisasi terlihat dari beberapa aktivitas pokok humas, sebagai berikut:
·         Mengevaluasi sikap atau opini publik
·         Mengidentifikasi kebijakan dan prosedur organisasi/perusahaan denagan kepentingan publik
·         Merencanakan dan melaksanakan aktivitas kehumasan

Ruang lingkup aktivitas PR dalam sebuah organisasi atau lembaga yaitu:
·         Membina hubungan baik dengan public internal
Public internal yang dimaksud ialah bagian dari unit/badab dari perusahaan atau organisasi. Seorah PR harus mampu mengenali serta mengidentifikasi apa saja yang dapat memicu masalah di dalam masyarakat sebelum program tersebut dijalankan.
·         Membina hubungan baik dengan public external
Public external ialah masyarakat umum yang akan memberikan sikap dan gambaran positif terhadap lembaga yang diwakili. Peran PR disini mencakup dua arah yaitu berorientasi ke dalam dan berorientasi ke luar.


Peran manajer PR dalam sebuah organisasi, lembaga atau perusahaan meliputi:

a.      Communicator
Dimana seorang komunikator harus bisa melakukan komunikasi yang baik secara lisan maupun tulisan serta harus memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas.
b.      Relationship
Kemampuan seorang PR juga hrus bisa membina hubungan baik dan hubungan yang luas serta hubungan yang bersifat positif agar terciptanya saling pengertian, kepercayaan, dukungan, kerja sama dan toleransi antara kedua belah pihak.
c.       Back up management
PR harus mampu melaksanakan dukungan manajemen dan menunjang kegiatan lain untuk mencapai tujuan perusahaan.
d.      Good image maker
Reputasi dan citra sangat penting dalam sebuah organisasi, maka PR lah yang berperan dalam melaksanakan manajemen kehumasan membangun citra atau nama baik lemabaga/ organisasi tersebut.





Daftar pustaka:

Cutlip, Scott M.. ET AL. 2009. Effective Public Relations Edisi Kesembilan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Anggoro, M. Linggar. 2008. Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Cutlip, Scott. M. Allen H. Center & Glen M. Broom. 2000. Upper Saddle River. New Jersey.


Kasali, Rhenald. 1994. Manajemen Public Relations, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Grafitti.

No comments:

Post a Comment

Tahun yang Menantang dan Penuh Perjuangan

 30 Desember 2020, Seperti tahun sebelumnya, ku sempatkan menulis cerita singkat mengenai perjalanan hidupku sepanjang tahun tersebut. Tahun...