Jika pemerintah merancang ini itu untuk mengatasi
kemacetan, mereka sendiri sudahkah menaati peraturan lalu lintas dan mendukung
pelaksanaan peraturan yang mereka buat?
Pasti
sangat menyebalkan jika Anda terjebak dalam kemacetan lalu lintas. Apalagi jika
Anda naik kendaraan umum seperti angkutan kota (angkot) atau bis kota. Panas
dan gerahnya sudah terbayangkan. Yaa, keadaan inilah yang sering terjadi dan
dirasakan oleh Mita mahasiswi Universitas Telkom Bandung. Setiap hari dia
berangkat ke kampus Tel U naik angkutan kota dari rumahnya di Cibiru.
Perjuangannya untuk menuntut ilmu demi masa depan sangatlah luar biasa. Jarak
rumahnya ke kampus cukup jauh, atau jika naik angkot, mita 4 kali menaiki
angkot untuk sampai ke kampus. Naik turun angkot 4 kali itu tentunya sangat
melelahkan, belum lagi jika terjebak macet. Waduuh tentu saja akan
menjengkelkan dan melelahkan.
Kemacetan
lalu lintas di daerah Dayeuh Kolot memang sudah sangat parah. Hal ini dapat
dilihat dari jalan menuju kampus Universitas Telkom yang selalu macet. Banyak
faktor yang menyebabkan kemacetan ini. Diantaranya adalah jalanan yang sempit
tidak sebanding dengan jumlah kendaraan yang berlalu lalang. Apalagi akses
jalan terbesar dan tercepat menuju Dayeuh Kolot hanyalah jalan raya tersebut.
Sudah terbayang bagaimana keadaan jalan tersebut di jam-jam orang-orang
berangkat kerja, kuliah dan sekolah.
Pada
hari kerja tepatnya hari senin, pukul 06.00 sampai pukul 08.00 WIB, jalan
menuju Dayeuh Kolot ditutup atau dijadikan satu jalur saja. Hal ini tentunya
menambah kemacetan akses menuju Dayeuh Kolot. Kenapa di tutup? Nah ternyata
alasannya jalur itu khusus untuk angkot dan sepeda motor saja, karena jumlah
kendaraan atau pengguna jalan menuju kota atau meninggalkan Dayeuh Kolot lebih
banyak. Jadi dengan ditutupnya jalan tersebut dapat mengantispasi kemacetan
menuju kota. Iya sih mengatasi kemacetan menuju kota, namun kemacetan menuju
Dayeuh Kolot malah tambah parah. Jika kita hendak ke Dayeuh Kolot melalui jalan
utama kita harus memutar dulu kearah Cibiru. Tentunya ini sangat menghabiskan banyak
waktu dan membuang tenaga sipengguna jalan.
Jalan
utama menuju kampus Universitas Telkom adalah jalan tersebut. Jika ditutup atau
dijadikan satu jalur, maka kasihan mereka yang hendak ke kampus. Kasihan kan
mereka yang ingin berangkat kuliah atau pun berangkat kerja ke daerah Dayeuh
Kolot. Adapun jalan lain menuju Dayeuh Kolot selain jalan utama, namun jalan
tersebut jauh dan tidak dilewati kendaraan umum. Kasihan juga bagi mereka yang
tidak memiliki kendaraan pribadi.
Menurut Mita sebagai pengguna jalan
dan penumpang angkutan umum, ia menyarankan bahwa sebaiknya pemerintah ataupun
pihak yang berwenang lebih memperhatikan lagi solusi yang tepat untuk mengatasi
kemacetan lalu lintas menuju Dayeuh Kolot. Misalnya saja dengan memperlebar
jalan atau memberikan sosialisasi berkendara dengan angkutan umum lebih baik.
Maka dengan cara tersebut telah membantu mengurangi kemacetan jalan.
Kemacetan jalan menuju Dayeuh Kolot
perlu segera diatasi dan pemerintah juga perlu mendukung sepenuhnya solusi yang
telah dirancang untuk mengatasi kemacetan agar masyarakat bisa percaya bahwa
solusi yang dirancang benar-benar dilaksanakan. Apalagi saat ini masyarakat
yang bekerja ataupun menuntut ilmu ke daerah Dayeuh Kolot hampir sebanding
dengan mereka yang bekerja ke kota. Jumlah ini dapat dilihat setiap pagi pada
jam berangkat kerja antara pukul 06.00 sampai pukul 08.00 WIB. Jadi solusi yang
tepat untuk mengatasinya adalah memperlebar jalan raya dan mengoptimalkan
pemakaian angkutan umum.
Keterangan:
·
Judul : menggunakan jenis judul bertanya
“Tidak Disiplin atau Jalanan Sempit?”
·
Lead : menggunakan jenis lead sinis
“ Jika pemerintah merancang ini itu untuk mengatasi
kemacetan, mereka sendiri sudahkah menaati peraturan lalu lintas dan mendukung
pelaksanaan peraturan yang mereka buat?”
Lead diatas berjenis lead sinis karena kalimatnya
membawa nama pemerintah yang merancang peraturan untuk mengatasi kemacetan
kepada masyarakat, namun apakah mereka juga telah mematuhi peraturan yang
mereka buat sendiri.
·
Body feature : datar.
·
Penutup : penutup
ringkasan, karena pada penutup disimpulkan kembali apa yang menjadi masalah dan
bagaimana solusi yang tepat.
No comments:
Post a Comment