Kata Pengantar
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Karya Ilmiah Pendidikan Kewarganegaraan yang ini.
Karya Ilmiah Ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang sejarah dan Kebudayaan Sumatera Barat, yang Saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber dan pengetahuan Saya. Makalah ini di susun oleh Saya dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri Saya maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya Karya Ilmiah ini dapat terselesaikan.
Semoga Karya Ilmiah Saya dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya pada diri saya sendiri dan semua yang membaca Karya Tulis Saya ini. Dan mudah-mudahan juga dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca . Walaupun Karya Ilmiah ini memiliki banyak kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya, terima kasih.
Penulis
Mayrisa
Anggun Utami
DAFTAR ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………
B. Rumusan Masalah……………………………………………
C. Tujuan…………………………………………………………….
D. Metode……………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A. Penjelasan……………………………………………
BAB III PENUTUP
A. Komentar……………………………………………………
B. Saran……………………………………………………………
A. Latar Belakang…………………………………………………
B. Rumusan Masalah……………………………………………
C. Tujuan…………………………………………………………….
D. Metode……………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A. Penjelasan……………………………………………
BAB III PENUTUP
A. Komentar……………………………………………………
B. Saran……………………………………………………………
Adat dan
Kebudayaan Sumatera Barat
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Indonesia
sebagai sebuah negara kepulauan memiliki berbagai budaya dari Sabang sampai
Merauke. Beribu-ribu pulau terbentang dan salah satunya adalah pulau Sumatera.
Di pulau Sumatera ada 10 provinsi termasuk Sumatera barat. Seperti provinsi-provinsi
lain di Indonesia, Sumatera Barat juga memiliki sejarah, kebudayaan dan tradisi
yang unik.
Setiap
daerah di Indonesia memiliki cerita tersendiri tentang sejarah daerahnya
masing-masing. Begitu juga dengan Sumatera Barat, yang memiliki cerita-cerita
unik dan menarik. Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau yang
tidak dapat terulang lagi. Sejarah sangat penting untuk diketahui oleh seluruh
masyarakat, karena bangsa yang baik itu ialah bangsa yang menghargai sejarah.
Budaya
merupakan sebuah identitas dan faktor pentingnya adalah bahwa individu
masyarakat yang ditempatkan pada organisasi sosial lokal dan nasional, seperti
pemerintah lokal, institusi pendidikan, komunitas keagamaan, kerja dan
rekreasi. Umumnya budaya di Sumatera Barat sangat dipengaruhi oleh agama Islam,
sebagaimana semboyan masyarakat Minang, ’’Adat basandi syarak, syarak basandi
kitabullah’’‖ (Adat berdasarkan syariah, syariah berdasarkan Al qur‘an).
B. Rumusan
Masalah
a.
Bagaimanakah sejarah provinsi Sumatera Barat?
b.
Bagaimanakah kebudayaan provinsi Sumatera Barat?
C. Tujuan
a.
Mengetahui sejarah provinsi Sumatera Barat
b.
Mengetahui kebudayaan
Provinsi Sumatera Barat
D. Metode
a.
Membaca di internet
b.
Studi pustaka
c.
Pengetahuan sendiri
Pembahasan
Sejarah Minangkabau
Sumatera
Barat adalah salah satu provinsi di pulau Sumatera yang dikenal dengan nama
Bumi Minang. Dimana penduduk asli Minangkabau awalnya berasal dari dua
kelarasan (lareh) atau suku, yang dibawa oleh Datuak, datuak ialah seorang
pemimpin yang berasal dari Sumatera Barat. Menurut sejarah, suku awal tersebut
ialah Koto Piliang yang dibawa oleh Datuak Katumangguangan dan Bodi Chaniago
oleh Datuak Parpatiah Nan Sabatang. Kemudian kedua suku tersebut berkembang
menjadi banyak suku yang sekarang telah menyebar di seluruh ranah minang.
Pada
awalnya, Minangkabau terdiri dari tiga luhak, luhak ialah wilayah konfederasi dari beberapa nagari di Minangkabau yang terletak di pedalaman Sumatera Barat. Pertama
luhak tanah data, luhak agam, dan luhak limo puluah koto.
1.
Luhak
Tanah Data
Luhak Tanah Datar merupakan Luhak yang pertama kali didirikan, sehingga disebut Luhak Nan Tuo yang berarti Luhak yang tua. Penduduk
Luhak Tanah Datar pada awalnya didominasi oleh pendatang asal India
Selatan. Ini
dibuktikan dengan banyaknya gelar bernuansa India yang dipakai oleh Datuk
di Minangkabau, seperti Maharajo yang berasal dari kata Maharaj dan Rajo
Indo yang berasal dari kata Rajendra. Di Luhak ini terdapat pemukiman penduduk
bernama Nagari Pariangan, yang oleh masyarakat Minangkabau diyakini sebagai Nagari pertama di Minangkabau. Kerajaan pertama di Minangkabau pun juga terdapat Luhak ini, bernama Kerajaan Pasumayan Koto Batu. Dari Luhak Tanah Datar inilah kemudian orang Minangkabau berkembang dan berpindah ke daerah lain seperti Luhak Limo Puluah dan Luhak
Agam.
Wilayah Luhak Tanah Data meliputi daerah di sekitar kaki gunung Marapi bagian
selatan sampai ke kaki gunung
Sago bagian timur.
Luhak Tanah Data memiliki 2 daerah
rantau, yaitu:
Rantau Nan Kurang Aso
Duo Puluah, meliputi: Lubuak Ambacang, Lubuak Jambi, Gunuang Koto, Benai,
Pangian, Basra, Sitinjua, Kopa, Taluak Ingin, Inuman,Surantiah,Taluak
Rayo,Simpang, Kulayang, Aia Molek, Pasia Ringgit, Kuantan, Talang Mamak, Kualo
Thok.
Ujuang Darek Kapalo Rantaunya meliputi: Anduriang,
Kayu Tanam, Guguak Kapalo Hilalang, Sicincin, Toboh Pakandangan, Duo Kali
Sabaleh Anam Lingkuang, Tujuah Koto,Sungai Sariak
2.
Luhak Agam
Luhak yang kedua adalah luhak
Agam, yang disebut juga luhak nan tangah atau luhak pertengahan. Menurut
tambo, awal mula didirikannya Luhak Agam ialah perpindahan penduduk dari nagari
Pariangan yang berlangsung selama empat periode. Periode pertama,
melahirkan empat buah nagari, yakni Biar,Balai Gurah, Lambah dan
Panampuang. Kemudian di periode kedua, melahirkan tiga buah nagari, yakni
Canduang Koto Laweh, Kurai dan Banuhampu.
Periode ketiga, melahirkan 4 buah nagari, yakni Sianok, Koto Gadang, Guguak dan Guguak Tabek Sarojo. Dan di periode keempat, melahirkan
lima buah nagari, yakni Sariak, Sungai Puar, Batagak dan Batu Palano.
Kemudian lahir pula nagari-nagari lainnya seperti Kapau, Gadut, Salo , Koto
Baru, Magek, Tilatang
Kamang, Tabek
Panjang, Pincuran
Puti, Koto
Tinggi, Simarasok dan Padang
Tarok.
Luhak Agam juga memiliki daerah-daerah rantau, yaitu:
Nagari-nagari pantai barat
Sumatera, Pasaman Barat, Pasaman Timur, Panti, Rao, Lubuak Sikapiang
Ujuang Darek Kapalo Rantaunya
Palembayan :Silareh Aia, Lubuak Basuang, Kampuang Pinang, Simpang Ampek, Sungai
Garinggiang, Lubuak Bawan, Tigo Koto, Garagahan, Manggopoh.
3.
Luhak Limopuluah Koto
Luhak
yang terakhir ialah Luhak Limopuluah Koto, atau disebut juga luhak nan bungsu. Menurut Tambo,
nagari-nagari yang ada di luhak Limopuluah terdiri dari lima bagian, yakni:
§ Sandi
Dari Bukik Sikabau Hilia sampai ke
Muaro Mudiak, dari Nasi Randam sampai ke Padang Samuik. Nagarinya adalah Koto nan Gadang dan Koto nan Ampek.
§ Luhak
Dari Mungo Mudiak sampai ke Limbukan, Mungo, Koto Kaciak, Andaleh, Tanjuang Kubu,
Banda Tunggang, Sungai Kamuyang, Aua Kuniang, Tanjuang Patai, Gadih Angik, Padang Karambia, Limau Kapeh, dan Aia Tabik Nan Limo Suku.
§ Lareh
Dari Bukik Cubadak sampai Padang
Balimbiang, nagarinya adalah Ampalu, Halaban, Labuah Gunuang, Tanjuang Gadang.
§ Ranah
Dari Gantiang, Koto Laweh, Suliki,
Sungai Rimbang, Tiakar, Balai Mansiro, Talago, Balai Kubang, Taeh,
Simalanggang, Piobang, Sungai Baringin, Gurun, Luhak Batingkok, Torantang, Sari
Lamak, Padang Laweh.
§ Hulu
Dari Padang Laweh, Sungai Patai, Suliki,
Gunuang Sago, Labuah Gunuang, Balai Koto Tinggi
Sama dengan luhak-luhak sebelumnya, luhak Limo Puluah
Koto juga memiliki daerah rantau, yakni: Mangilang, Tanjuang Balik, Pangkalan, Koto
Alam, Gunuang Malintang, Muaro Paiti, Rantau Barangin, Rokan Pandalian, Kuatan
Singingi, Gunuang Sailan, Kuntu, Lipek Kain, Ludai, Ujuang Bukik, Sanggan, Tigo
Baleh Koto Kampar, Sibiruang, Gunuang Malelo, Tabiang, Tanjuang, Gunuang Bungsu,
Muaro Takuih, Pangkai, Binamang, Tanjuang Abadi, Pulau Gadang, Baluang Koto Sitangkai,
Tigo Baleh, Lubuak Aguang, Limo Koto Kampar Kuok, Salo, Bangkinang, Rumbio, Aia
Tirih, Taratak Buluah, Pangkalan Indawang, Pangkalan Kapeh, Pangkalan Sarai, Koto
Laweh.
Itulah asal mula daerah Minangkabau, yang terdiri dari
kelarasan atau suku dan tiga luhak yang berkembang menjadi banyak suku dan
daerah-daerah.
Kebudayaan di Minangkabau
a.
Tabuik
Sumatera
barat memiliki kebudayaan yang unik dan menarik.salah satu kebudayaan yang
terkenal ialah tabuik. Tabuik berasal dari daerah Pariaman, tabuik merupakan
sebuah ritual di kota Pariaman yang menjadi agenda pariwisata tahunan yang
diadakan setiap tanggal 1-10 Muharam (kalender Islam).
Menurut cerita tabuik merupakan upacara peringatan kematian putra
nabi Ibrahim disaat perang. Dimana acara tabuik tersebut dilakukan 10 hari 10
malam. Sebelum upacara Tabuik dilaksanakan, Tabuik dibuat oleh dua kelompok masyarakat
Pariaman, yakni kelompok Pasar dan kelompok Subarang.Kedua tempat ini
dipisahkan oleh sungai yang membelah kota Pariaman. Dahulu, selama prosesi
pembuatan "Tabuik" ada serangkaian kegiatan seni yang diselenggarakan
seperti "Pencak silat", permainan gendang "Tasa", kompetisi
layang-layang tradisional, musik islam, pemilihan "Cik Uniang dan Ajo
" kota Pariaman (pemuda dan pemudi kota Pariaman). Acara puncaknya ialah
arak-arakan tabuik yang telah dibuat oleh kedua kelompok tersebut. Tabuik yang
dibuat oleh kedua tempat ini terdiri dari dua bagian (atas dan bawah) yang
dapat mencapai tinggi 12 meter. Bagian atas mewakili keranda berbentuk menara
yang dihiasi dengan bunga dan kain beludru berwarna-warni. Sedangkan, bagian
bawah berbentuk tubuh kuda, bersayap, berekor dan berkepala manusia berambut
panjang. Kuda itu dibuat dari rotan dan bambu dengan dilapisi kain beludru
halus warna hitam dan pada empat kakinya terdapat gambar kalajengking menghadap
ke atas. Kuda tersebut adalah simbol Bouraq, kendaraan yang memiliki kemampuan
terbang secepat kilat dan digunakan saat Isra Miraj Nabi Muhammad Saw. Buraq
dipercaya membawa Imam Hussein ke langit. Kedua bagian ini akan dirakit dengan
bagian atas membawa beramai-ramai untuk digabungkan dengan bagian bawah. Setelah
itu, berturut-turut dipasang sayap, ekor, bunga-bunga salapan dan terakhir
kepala. Untuk menambah semangat pembawa Tabuik biasanya disertai dengan musik
gendang "Tasa".
Gendang Tasa adalah sebutan bagi kelompok pemain gendang
yang berjumlah tujuh orang. Mereka bertugas mengiringi acara penyatuan tabuik
(tabuik naik pangkat).
b.
randai
Salah satu kebudayaan yang tak kalah populer di Sumatera Barat
ialah randai, randai adalah kesenian tradisional dimana di dalam kesenian ini
merangkum semua jenis permainan anak nagari, seperti tarian, nyanyian, musik,
cerita mengenai keseharian masyarakat Minangkabau, dan pencak silat. Dahulu Randai berisikan sebuah nasihat yang wajib
diketahui dan dipatuhi oleh masyarakat Minangkabau. Namun sekarang, randai
kebanyakan dijadikan hiburan pada saat acara perkawinan dan perelatan
lainnya.alat musik yang biasa digunakan saat menyelenggarakan randai ialah
talempong, saluang, gendang, rabab dan alat musik pendukung lainnya.
Penutup
Komentar
1.
semoga tulisan saya ini bisa bermanfaat dan menambah
pengetahuan bagi pembacanya.
2.
Semoga setelah membaca tulisan ini, kita dapat
menghargai dan lebih memahami tentang sejarah ranah Minang.
3.
Diharapakan juga pembaca bisa lebih mengenal
kebudayaan Sumatera Barat yang unik dan menarik.
4.
Serta sebagai anak bangsa yang kreatif kita bisa
melestarikan kebudayaan daerah kita sendiri agar tidak hilang dan dilupakan
oleh generasi muda lainnya.
Saran
Dalam proses penulisan makalah ini, tentu saja saya
banyak mengalami rintangan, baik dari dalam diri saya sendiri maupun dari luar.
Oleh sebab itu, jika ada penulisan dan kata-kata yang salah, saya mohon maaf.
Kritik dan saran dari pembaca sangat membantu saya untuk bisa menjadi lebih
baik. Saya juga mengucapakan terima kasih kepada pembaca yang telah bersedia
memberikan kritik dan sarannya.
No comments:
Post a Comment