Friday, 6 January 2017

Sejarah dan Kebudayaan Sumatera Barat

Kata Pengantar

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Karya Ilmiah Pendidikan Kewarganegaraan yang ini.
Karya Ilmiah Ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang sejarah dan Kebudayaan Sumatera Barat, yang Saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber dan pengetahuan Saya. Makalah ini di susun oleh Saya dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri Saya maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya Karya Ilmiah  ini dapat terselesaikan.
Semoga Karya Ilmiah Saya dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya pada diri saya sendiri dan semua yang membaca Karya Tulis Saya ini. Dan  mudah-mudahan juga  dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca . Walaupun Karya Ilmiah ini memiliki banyak kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya, terima kasih.

                                                                                                            Penulis
                                                                                                Mayrisa Anggun Utami




DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………
B. Rumusan Masalah……………………………………………
C. Tujuan…………………………………………………………….
D. Metode……………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A. Penjelasan……………………………………………
BAB III PENUTUP
A. Komentar……………………………………………………
B. Saran……………………………………………………………











Adat dan Kebudayaan Sumatera Barat

 PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan memiliki berbagai budaya dari Sabang sampai Merauke. Beribu-ribu pulau terbentang dan salah satunya adalah pulau Sumatera. Di pulau Sumatera ada 10 provinsi termasuk Sumatera barat. Seperti provinsi-provinsi lain di Indonesia, Sumatera Barat juga memiliki sejarah, kebudayaan dan tradisi yang unik.
Setiap daerah di Indonesia memiliki cerita tersendiri tentang sejarah daerahnya masing-masing. Begitu juga dengan Sumatera Barat, yang memiliki cerita-cerita unik dan menarik. Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau yang tidak dapat terulang lagi. Sejarah sangat penting untuk diketahui oleh seluruh masyarakat, karena bangsa yang baik itu ialah bangsa yang menghargai sejarah.
Budaya merupakan sebuah identitas dan faktor pentingnya adalah bahwa individu masyarakat yang ditempatkan pada organisasi sosial lokal dan nasional, seperti pemerintah lokal, institusi pendidikan, komunitas keagamaan, kerja dan rekreasi. Umumnya budaya di Sumatera Barat sangat dipengaruhi oleh agama Islam, sebagaimana semboyan masyarakat Minang, ’’Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah’’‖ (Adat berdasarkan syariah, syariah berdasarkan Al qur‘an).

B.   Rumusan Masalah

a.      Bagaimanakah sejarah provinsi Sumatera Barat?
b.      Bagaimanakah kebudayaan provinsi Sumatera Barat?

C.   Tujuan

a.      Mengetahui sejarah provinsi Sumatera Barat
b.      Mengetahui  kebudayaan Provinsi Sumatera Barat

D.   Metode

a.      Membaca di internet
b.      Studi pustaka
c.       Pengetahuan sendiri


Pembahasan
Sejarah Minangkabau
Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di pulau Sumatera yang dikenal dengan nama Bumi Minang. Dimana penduduk asli Minangkabau awalnya berasal dari dua kelarasan (lareh) atau suku,   yang dibawa oleh Datuak, datuak ialah seorang pemimpin yang berasal dari Sumatera Barat. Menurut sejarah, suku awal tersebut ialah Koto Piliang yang dibawa oleh Datuak Katumangguangan dan Bodi Chaniago oleh Datuak Parpatiah Nan Sabatang. Kemudian kedua suku tersebut berkembang menjadi banyak suku yang sekarang telah menyebar di seluruh ranah minang.
Pada awalnya, Minangkabau terdiri dari tiga luhak, luhak ialah wilayah konfederasi dari beberapa nagari di Minangkabau yang terletak di pedalaman Sumatera Barat. Pertama luhak tanah data, luhak agam, dan luhak limo puluah koto.
1.      Luhak Tanah Data
Luhak Tanah Datar merupakan Luhak yang pertama kali didirikan, sehingga disebut Luhak Nan Tuo yang berarti Luhak yang tua. Penduduk Luhak Tanah Datar pada awalnya didominasi oleh pendatang asal India Selatan. Ini dibuktikan dengan banyaknya gelar bernuansa India yang dipakai oleh Datuk di Minangkabau, seperti Maharajo yang berasal dari kata Maharaj dan Rajo Indo yang berasal dari kata Rajendra. Di Luhak ini terdapat pemukiman penduduk bernama Nagari Pariangan, yang oleh masyarakat Minangkabau diyakini sebagai Nagari pertama di Minangkabau. Kerajaan pertama di Minangkabau pun juga terdapat Luhak ini, bernama Kerajaan Pasumayan Koto Batu.  Dari Luhak Tanah Datar inilah kemudian orang Minangkabau berkembang dan berpindah ke daerah lain seperti Luhak Limo Puluah dan Luhak Agam.
Wilayah Luhak Tanah Data meliputi daerah di sekitar kaki gunung Marapi bagian selatan sampai ke kaki gunung Sago bagian timur.
Luhak Tanah Data memiliki 2 daerah rantau, yaitu:
 Rantau Nan Kurang Aso Duo Puluah, meliputi: Lubuak Ambacang, Lubuak Jambi, Gunuang Koto, Benai, Pangian, Basra, Sitinjua, Kopa, Taluak Ingin, Inuman,Surantiah,Taluak Rayo,Simpang, Kulayang, Aia Molek, Pasia Ringgit, Kuantan, Talang Mamak, Kualo Thok.
Ujuang Darek Kapalo Rantaunya meliputi: Anduriang, Kayu Tanam, Guguak Kapalo Hilalang, Sicincin, Toboh Pakandangan, Duo Kali Sabaleh Anam Lingkuang, Tujuah Koto,Sungai Sariak

2.      Luhak Agam
Luhak yang kedua adalah luhak Agam, yang disebut juga luhak nan tangah atau luhak pertengahan. Menurut tambo, awal mula didirikannya Luhak Agam ialah perpindahan penduduk dari nagari Pariangan yang berlangsung selama empat periode. Periode pertama, melahirkan empat buah nagari, yakni Biar,Balai Gurah, Lambah dan Panampuang. Kemudian di periode kedua, melahirkan tiga buah nagari, yakni Canduang Koto Laweh, Kurai dan Banuhampu. Periode ketiga, melahirkan 4 buah nagari, yakni Sianok, Koto GadangGuguak dan Guguak Tabek Sarojo. Dan di periode keempat, melahirkan lima buah nagari, yakni SariakSungai PuarBatagak dan Batu Palano.
Kemudian lahir pula nagari-nagari lainnya seperti KapauGadutSalo , Koto BaruMagekTilatang KamangTabek PanjangPincuran PutiKoto TinggiSimarasok dan Padang Tarok.
Luhak Agam juga memiliki daerah-daerah rantau, yaitu:
Nagari-nagari pantai barat Sumatera, Pasaman Barat, Pasaman Timur, Panti, Rao, Lubuak Sikapiang
Ujuang Darek Kapalo Rantaunya Palembayan :Silareh Aia, Lubuak Basuang, Kampuang Pinang, Simpang Ampek, Sungai Garinggiang, Lubuak Bawan, Tigo Koto, Garagahan, Manggopoh.

3.      Luhak Limopuluah Koto
Luhak yang terakhir ialah Luhak Limopuluah Koto, atau disebut juga luhak nan bungsu. Menurut Tambo, nagari-nagari yang ada di luhak Limopuluah terdiri dari lima bagian, yakni:
§  Sandi
Dari Bukik Sikabau Hilia sampai ke Muaro Mudiak, dari Nasi Randam sampai ke Padang Samuik. Nagarinya adalah Koto nan Gadang dan Koto nan Ampek.
§  Luhak
Dari Mungo Mudiak sampai ke Limbukan, Mungo, Koto Kaciak, Andaleh, Tanjuang Kubu, Banda Tunggang, Sungai Kamuyang, Aua Kuniang, Tanjuang Patai, Gadih Angik, Padang Karambia, Limau Kapeh, dan Aia Tabik Nan Limo Suku.
§  Lareh
Dari Bukik Cubadak sampai Padang Balimbiang, nagarinya adalah AmpaluHalabanLabuah GunuangTanjuang Gadang.
§  Ranah
Dari Gantiang, Koto Laweh, Suliki, Sungai Rimbang, Tiakar, Balai Mansiro, Talago, Balai Kubang, Taeh, Simalanggang, Piobang, Sungai Baringin, Gurun, Luhak Batingkok, Torantang, Sari Lamak, Padang Laweh.
§  Hulu
Dari Padang Laweh, Sungai Patai, Suliki, Gunuang Sago, Labuah Gunuang, Balai Koto Tinggi

Sama dengan luhak-luhak sebelumnya, luhak Limo Puluah Koto juga memiliki daerah rantau, yakni: Mangilang, Tanjuang Balik, Pangkalan, Koto Alam, Gunuang Malintang, Muaro Paiti, Rantau Barangin, Rokan Pandalian, Kuatan Singingi, Gunuang Sailan, Kuntu, Lipek Kain, Ludai, Ujuang Bukik, Sanggan, Tigo Baleh Koto Kampar, Sibiruang, Gunuang Malelo, Tabiang, Tanjuang, Gunuang Bungsu, Muaro Takuih, Pangkai, Binamang, Tanjuang Abadi, Pulau Gadang, Baluang Koto Sitangkai, Tigo Baleh, Lubuak Aguang, Limo Koto Kampar Kuok, Salo, Bangkinang, Rumbio, Aia Tirih, Taratak Buluah, Pangkalan Indawang, Pangkalan Kapeh, Pangkalan Sarai, Koto Laweh.
Itulah asal mula daerah Minangkabau, yang terdiri dari kelarasan atau suku dan tiga luhak yang berkembang menjadi banyak suku dan daerah-daerah.

Kebudayaan di Minangkabau
a.      Tabuik
Sumatera barat memiliki kebudayaan yang unik dan menarik.salah satu kebudayaan yang terkenal ialah tabuik. Tabuik berasal dari daerah Pariaman, tabuik merupakan sebuah ritual di kota Pariaman yang menjadi agenda pariwisata tahunan yang diadakan setiap tanggal 1-10 Muharam (kalender Islam).
Menurut cerita tabuik merupakan upacara peringatan kematian putra nabi Ibrahim disaat perang. Dimana acara tabuik tersebut dilakukan 10 hari 10 malam. Sebelum upacara Tabuik dilaksanakan, Tabuik dibuat oleh dua kelompok masyarakat Pariaman, yakni kelompok Pasar dan kelompok Subarang.Kedua tempat ini dipisahkan oleh sungai yang membelah kota Pariaman. Dahulu, selama prosesi pembuatan "Tabuik" ada serangkaian kegiatan seni yang diselenggarakan seperti "Pencak silat", permainan gendang "Tasa", kompetisi layang-layang tradisional, musik islam, pemilihan "Cik Uniang dan Ajo " kota Pariaman (pemuda dan pemudi kota Pariaman). Acara puncaknya ialah arak-arakan tabuik yang telah dibuat oleh kedua kelompok tersebut. Tabuik yang dibuat oleh kedua tempat ini terdiri dari dua bagian (atas dan bawah) yang dapat mencapai tinggi 12 meter. Bagian atas mewakili keranda berbentuk menara yang dihiasi dengan bunga dan kain beludru berwarna-warni. Sedangkan, bagian bawah berbentuk tubuh kuda, bersayap, berekor dan berkepala manusia berambut panjang. Kuda itu dibuat dari rotan dan bambu dengan dilapisi kain beludru halus warna hitam dan pada empat kakinya terdapat gambar kalajengking menghadap ke atas. Kuda tersebut adalah simbol Bouraq, kendaraan yang memiliki kemampuan terbang secepat kilat dan digunakan saat Isra Miraj Nabi Muhammad Saw. Buraq dipercaya membawa Imam Hussein ke langit. Kedua bagian ini akan dirakit dengan bagian atas membawa beramai-ramai untuk digabungkan dengan bagian bawah. Setelah itu, berturut-turut dipasang sayap, ekor, bunga-bunga salapan dan terakhir kepala. Untuk menambah semangat pembawa Tabuik biasanya disertai dengan musik gendang "Tasa".
Gendang Tasa adalah sebutan bagi kelompok pemain gendang yang berjumlah tujuh orang. Mereka bertugas mengiringi acara penyatuan tabuik (tabuik naik pangkat).

b.      randai
Salah satu kebudayaan yang tak kalah populer di Sumatera Barat ialah randai, randai adalah kesenian tradisional dimana di dalam kesenian ini merangkum semua jenis permainan anak nagari, seperti tarian, nyanyian, musik, cerita mengenai keseharian masyarakat Minangkabau, dan pencak silat. Dahulu  Randai berisikan sebuah nasihat yang wajib diketahui dan dipatuhi oleh masyarakat Minangkabau. Namun sekarang, randai kebanyakan dijadikan hiburan pada saat acara perkawinan dan perelatan lainnya.alat musik yang biasa digunakan saat menyelenggarakan randai ialah talempong, saluang, gendang, rabab dan alat musik pendukung lainnya.


Penutup
Komentar
1.      semoga tulisan saya ini bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembacanya.
2.      Semoga setelah membaca tulisan ini, kita dapat menghargai dan lebih memahami tentang sejarah ranah Minang.
3.      Diharapakan juga pembaca bisa lebih mengenal kebudayaan Sumatera Barat yang unik dan menarik.
4.      Serta sebagai anak bangsa yang kreatif kita bisa melestarikan kebudayaan daerah kita sendiri agar tidak hilang dan dilupakan oleh generasi muda lainnya.

Saran

Dalam proses penulisan makalah ini, tentu saja saya banyak mengalami rintangan, baik dari dalam diri saya sendiri maupun dari luar. Oleh sebab itu, jika ada penulisan dan kata-kata yang salah, saya mohon maaf. Kritik dan saran dari pembaca sangat membantu saya untuk bisa menjadi lebih baik. Saya juga mengucapakan terima kasih kepada pembaca yang telah bersedia memberikan kritik dan sarannya. 

No comments:

Post a Comment

Tahun yang Menantang dan Penuh Perjuangan

 30 Desember 2020, Seperti tahun sebelumnya, ku sempatkan menulis cerita singkat mengenai perjalanan hidupku sepanjang tahun tersebut. Tahun...