Friday, 6 January 2017

Sejarah Public Relation

1.      Awal kemunculan
Kemauan publik ditulis oleh para teoritis Yunani, meskipun mereka tidak secara spesifik menggunakan istilah opini publik. Kalimat dan gagasan tertentu dalam kosakata politik Romawi kuno dan dalam tulisan abad pertengahan mengandung kemiripan dengan konsep opini publik modern. Orang Raomawi menciptakan istilah vox populi, vox dei “suara rakyat adalah suara Tuhan”.
Public relation telah dipakai sejak berabad-abad lalu di Inggris, dimana raja menunjuk Lords Chancellor sebagai “Keepers of the King’s Conscience.” Bahkan raja juga  mengakui perlunya pihak ketiga untuk menfasilitasi komunikasi dan penyesuaian antara pemerintah dan rakyat. Begitu juga dengan kalangan gereja, pedagang dan seniman.

2.      Asal usul di Amerika

Public relation muncul di Amerika pada masa Revolusi Amerika serikat ketika itu terjadi perebutan kekuasaan antara rakyat dengan kelompok kaya Tories. Upaya selanjutnya untuk meraih dukungan masyarakat terjadi saat pecah konflik antara kepentingan orang kaya yang dipimpin oleh Hamilton dan gerakan petani miskin yang dipimpin oleh Jefferson, pada pertikaian antara pemimpin petani Jackson dengan kekuatan finansial yang dipimpin oleh Nicholas Biddle, dan pada saat perang sipil.

a.      Sebelum revolusi
Dalam mengumpulkan dana, mendukung pandangan, mengabarkan kerja sama perdagangan, menjual tanah, dan membangun ketokohan di Amerika serikat telah menggunakan publisitas sejak penyelesaian masalah East Coast pada abad ke-17. Kemungkinan, usaha tematik pertama untuk mengumpulkan dana di benua Amerika disponsori oleh Harvard College pada 1641, ketika institusi yang masih baru ini mengirimkan tiga utusan ke Inggris dalam “misi permohonan.” Setibanya di Inggris, mereka memberi tahu Harvard bahwa mereka butuh brosur untuk pengumpulan dana, yang kini menjadi item standar dalam pengumpulan dana. Sebagai respons terhadap permintaan tersebut, muncul New England’s First Fruits, yang ditulis di Massachusetts tetapi dicetak di London pada 1643. Ini adalah pamflet dan brosur pertama di bidang PR.

b.      Masa kemerdekaan
Alat dan teknik PR telah lama menjadi senjata politik. Kampanye terus dilakukan pada Perang Revolusioner dan oleh Samuel Adams serta pengikutnya, kampanye ini dilakukan untuk membentuk dan menggerakkan opini publik. Tokoh-tokoh revolusioner ini paham betapa pentingnya dukungan publik dan secara intuitif tahu cara membangkitkan dan menyalurkan dukungan tersebut. Mereka menggunakan pena, platform, ceramah, acara, simbol, tip-tip baru dan organisasi politik dengan cara imajinatif dan kreatif. Dalam membangun dan mengorganisasikan opini publik, Adam berasumsi bahwa “sebagian besar manusia dibimbing oleh perasaan mereka ketimbang nalar mereka”.  Dia mengetahui bahwa opini publik berasal dari serangkaian kejadian atau acara dan cara mereka menafsirkan kejadian/peristiwa tersebut dalam persoalan publik. Adams menciptakan acara-acara untuk memenuhi kebutuhan tersebut jika tak ada orang yang mendukung tujuan yang dicarinya.

Seorang ahli sejarah menyebutkan Common Sense susunan Pine itu sebagai “kegiatan PR terbesar di masa Revolusi” dan menyebutkan tiga aksi utama lain dari taktik yang digunakan oleh kaum revolusioner:
      Swaying Early Adapters: Samuel Adams dan “The Committees of Correspondence.”
      The White Paper: Thomas Paine dan “Common Sense.”
      The Product Launch Press Release: Thomas Jefferson dan “Declaration of Independence”.

Peristiwa penting berikutnya di bidang PR di negara baru ini adalah publikasi The Federalist Paper, 85 surat yang ditulis untuk koran-koran antara 1787 dan 1788 oleh Alexander Hamilton, James Madison dan John Jay. Surat-surat itu berisi desakan konstitusi, yang oleh salah seorang ahli sejarah disebut “kampanye politik nasional pertama”.

c.       Perkembangan dan perubahan
Perkembangan dalam PR terkait langsung dengan pejuangan perebutan kekuasaan yang ditimbulkan akibat gerakan reformasi politik. Gerakan ini yang merefleksikan gelombang protes yang besar terhadap kelompok penguasa, merupakan agen katalis bagi perkembangan praktik PR, sebab perebutan kekuasaan antara kelompok politik dan ekonomi untuk meraih kekuasaan akan menyebabkan munculnya kebutuhan akan dukungan publik.

PR juga tumbuh ketika ada kebutuhan untuk mendapatkan penerimaan publik dan utilisasi teknologi baru.
Awal dari kampanye presiden dan fungsi sekretaris presiden yang jelas baru muncul pada era Presiden Andrew Jackson. Pada akhir 1820-an dan awal 1830-an, orang dari kalangan biasa mulai bisa memenangkan pemilihan dan sekolah publik yang bebas mulai dibentuk. Perhatian terhadap politik bertambah besar karena liputan pers. Rakyat mulai memiliki kekuatan politik, dan karenanya orang harus berkampanye untuk mendapatkan dukungan rakyat. Pemerintah tak lagi milik kaum bangsawan. Dengan bangkitnya demokrasi di Amerika, muncul pula kekuatan hak asasi dan kekuatan individual. Pergulatan kekuasaan ini kemudian memunculkan tokoh perintis PR di balik layar- Amos Kendall

Sejarah PR ini dapat dipahami hanya dilihat dalam konteks krisis konflik kekuasaan dan perubahan. Bukan kebetulan Jika kepentingan bisnis di masa lalu menganggap PR penting ketika posisi kekuatan mereka terancam dan tertentang. Serta bukan kebetulan juga ketika program tenaga kerja semakin diintensifkan ketika dukungan publik terhadap serikat kerja menurun atau ketika perjanjian perdagangan membuat muncul ancaman dari negara lain yang punya tenaga kerja murah. Demikian pula, perkembangan PR dalam pemerintahan akan sangat intensif pada saat krisis: Perang Dunia I, Depresi Besar dan Kebijakan New Deal, Perang Dunia II, Perang Dingin dengan Uni Soviet, Perang Vietnam, Perang Teluk Persia, dan perang global melawan terorisme setelah serangan 9-11 dan penggulingan Saddam Husein.

d.      Asal Usul Press Agentry
Ada benarnya jika dikatakan bahwa PR berkembang dari press agentry, meskipun pernyataan terlalu menyederhanakan masalah. Usaha sistematis untuk menarik perhatian atau mengalihkan perhatian publik juga sudah setua usaha untuk membujuk dan melakukan propaganda. Kebanyakan dari apa yang kita definikan sebagai public relation sering kali disebut “press agentry” jika dipakai untuk mempromosikan penyelesaian soal tanah di U.S West atau membangun ketokohan politik.

e.      Praktik bisnis
Abad ke-19 dua dekade terakhir memunculkan awal praktik lain di bidang PR yang berkembang hingga sekarang. Dimana perkembangan industri, jalan kereta api, dan utilitas di era pasca- Perang Sipil Amerika telah membuka jalan bagi PR untuk berkembang di abad ke-20.
      Mulai tahun 1897, istilah public relations mulai sering muncul di literatur dalam kereta api dan pidato-pidato para penguasa jalan kereta api. Terdapat pada buku Year Book of Railway Literature, yang diterbitkan American Association of Railroads pada 1987, tujuan yang ditetapkan adalah,”mengawetkan dalam bentuk tulisan semua paper atau pidato tentang public relations jalan kereta api yang disampaikan setiap tahun, yang menagandung niai yang abadi.”

f.        Departemen Perusahaan Pertama
Departemen PR korporat pertama dibentuk pada tahun 1889 oleh George Westinghouse.

3.      Evolusi Menuju Kemenangan

Tujuh periode utama perkembangan PR.
1.      Era Persemaian (1900-1916), dari jurnalisme yang gemar membongkar ketidakberesan versus publisitas defensif, dan dari reformasi politik yang luas dipromosikan oleh Theodore Roosevelt dan Woodrow Wilson sampai penggunaan keahlian PR.
2.      Periode Perang Dunia I (1917-1918), yakni era kekuasaan yang hebat dalam mengorganisasikan pengorbanan semangat patriotisme: menjual obligasi perang, merekrut tentara, dan mengumpulkan jutaan dollar untuk kesejahteraan
3.      Ledakan Era Duapuluhan (1919-1929), saat prinsip dan praktik PR yang dipelajari selama perang dimanfaatkan untuk mempromosikan produk, mendapatkan penerimaan publik untuk menjalani perubahan setelah terkoyak oleh perang, memenangkan pertarungan politik dan mengumpulkan jutaan dollar untuk sumbangan
4.      Era Roosevelt dan Perang Dunia II (1930-1945), era yang didominasi oleh Franklin D. Roosevelt dan penasihatnya, Louis McHenry Howe: Depresi Besar dan Perang Dunia II merupakan peristiwa yang sangat berpengaruh besar dalam perkembangan praktik PR.
5.      Era Pasca Perang (1946-1964), era penyesuaian bangsa yang bergeser dari ekonomi berorientasi perang ke ekonomi berorientasi industri dan jasa, memimpin Dunia Bebas (era diterimanya praktik PR secara luas) merupakan asosiasi profesional yang kuat, awal pendidikan PR, dan kemunculan televisi sebagai media komunikasi pada saat itu.
6.      Periode Protes dan Pemberdayaan (1965-1985), munculnya protes mahasiswa dan aktivis terhadap pencemaran lingkungan, diskriminasi ras dan gender, konsentrasi kekayaan dan kekuasaan di tangan segelintir orang, Perang Vietnam, penyalahgunaan kekuasaan oleh pejabat pemerintah, meningkatkanpengakuan akan tanggung jawab sosial dari organisasi yang lebih responsif terhadap publik.
7.      Abad Digital dan Globalisasi (1986-sekarang), dengan akselerasi teknologi tinggi, bertambahnya saluran komunikasi, dan ekonomi dunia yang memuat kompetisi global, interdependensi, interaksi langsung dan cepat dan terorisme.

Dari akhir 1960-an, segala sesuatunya berubah. Pergeseran paradigma dalam masyarakat ini mengubah praktik PR secara dramatis di akhir abad ke 20 dan awal abad ke 21. Teknologi baru mempercepat proses penyesuaian perkembangan PR.




Perkembangan Lembaga Humas di Indonesia

Parktik humas atau PR telah ada sebelum kedatanagan Belanda. Contohnya usaha Penembakan Senopati, pendiri Kerajaan Mataram untuk menyebarkan gosip yang pada dasarnya dimaksudkan untuk menyaingi pengaruh para adipati di pesisir pantai utara jawa yang kekuasaannya direstui oleh para sunan yang sangat disegani.
      Namun, secara kelembagaan atau institusional, humas atau PR diakui sejak terbentuknya Bakohumas (Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat) pada tanggla 13 Maret 1971.  Kemajuan humas di indonesia tergolong snagat cepat dan pesat. Hal ini dikarenakan faktor, pertama cepatnya kemajuan teknologi, kedua pertumbuhan ekonomi, dan ketiga kian hausnya masyarakat akan informasi yang akurat.
      Semakin lama banyak bermunculan lembaga-lembaga humas lainnya, biro-biro dan perusahaan yang membentuk praktik humas atau PR. Sehingga perkembangan kelembagaan humas ini memberikan peran penting dalam perkembanga profesi humas di Indonesia.



Daftar pustaka

Cutlip, Scott M.. ET AL. 2009. Effective Public Relations Edisi Kesembilan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.


Anggoro, M. Linggar. 2008. Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Idonesia. Jakarta; Bumi Aksara.

No comments:

Post a Comment

Tahun yang Menantang dan Penuh Perjuangan

 30 Desember 2020, Seperti tahun sebelumnya, ku sempatkan menulis cerita singkat mengenai perjalanan hidupku sepanjang tahun tersebut. Tahun...