Friday, 6 January 2017

THE LITTLE PRINCE

Film The Little Prince adalah film yang diangkat dari novel dengan judul yang sama karya Antoine de Saint-Exupery tahun 1943. Film bergenre animasi dan fantasi ini disutradai Mark Osborne dan penulis skenarionya Irena Brignull. Film ini dirilis di Indonesia pada tanggal 22 Oktober 2015. Film “The Little Prince” bercerita tentang seorang gadis kecil yang kehilangan masa kecilnya karena dia selalu disuruh belajar secara terus menerus oleh ibunya untuk kebahagian masa depannya. Sang Ibu ingin anaknya masuk sekolah Academy Wealt, sebuah sekolah dengan kualitas unggul. Namun anak tersebut tidak lulus, hingga akhirnya mereka pindah ke tempat yang modern. Sang ibu telah mengatur dan menjadwal semua kegiatan gadis kecil hingga ia dewasa nanti.
Suatu hari sang gadis dikagetkan dengan suara aneh dan kejadian-kejadian yang membuatnya ketakutan. Ketika gadis menelusuri asal suara tersebut, ia melihat tembok rumahnya yang berlubang. Kemudian ia melihat seorang laki-laki tua mondar-mandir tanpa mengetahui apa tujuannya. Karena melihat temboknya yang rusak dan laki-laki tadi tidak bertanggung jawab, gadis tersebut melaporkannya ke polisi. Setelah diselidiki ternyata laki-laki tersebut adalah kakek tua yang baik hati dan mengajarkan banyak hal kepada gadis kecil tersebut. Kakek tersebut memberikan anak gadis setoples uang koin yang didalamnya ada kertas berisi cerita, miniatur pangeran kecil, bunga mawar dan pesawat. Gadis tersebut heran dengan benda-benda tersebut dan tingkah laku sang kakek sehingga mendorongnya untuk menemui sang kakek kembali. Sang kakek akhirnya menceritakan tentang benda-benda dan kertas tersebut.
            Gadis kecil tersebut terlena dengan cerita-cerita sang kakek yang membuatnya berimajinasi tinggi sehingga ia melalaikan tugas-tugasnya. Hal ini membuat ibunya menjadi sangat marah dan tidak mengizinkan lagi sang anak bertemu dengan kakek. Namun, sang anak tetap ingin bertemu sang kakek dan memutuskan untuk melarikan diri dari rumahnya dan pergi menemui kakek tua tersebut. Gadis kecil meminta kakek untuk melanjutkan cerita tentang little prince, namun kakek tidak mau dan ingin mengakhiri cerita tersebut. Si gadis marah dan ia tetap ingin cerita itu dilanjutkan.
Pada suatu hari yang dingin dan hujan lebat, kakek jatuh sakit sehingga ia harus dirawat di rumah sakit. Hal ini membuat gadis kecil sedih dan hingga akhirnya, si gadis berimajinasi untuk melanjutkan cerita tersebut. Semua yang diceritakan sang kakek ditemuinya dalam imajinasinya. Akhir cerita, gadis kecil menuliskan semua yang ada dalam imajinasinya sebagai lanjutan cerita pada buku “The Little Prince”. Kemudian buku tersebut diberikan kepada sang kakek. Sang kakek sangat senang, begitu juga dengan ibunya. Ibunya sadar bahwa hidup anaknya bukan dia yang mengatur tetapi anaknya sendirilah yang menentukan pilihan hidupnya.

            Kisah anak kecil yang diangkat dari novel dengan judul yang sama ini sangat menarik dan sangat memberikan nilai moral bagi anak dan orang tua. Kesimpulan dari film tersebut adalah jangan terlalu memaksakan keinginan orang tua kepada anak. Sebab anak berhak memilih apa yang ia inginkan dan apa yang ia sukai. Jika terlalu memaksakan akan membuat anak menjadi membangkang. Jadi ikuti saja apa ynag menjadi kemauan sang anak namun tetap berada pada pengawasan orang tua. Selama itu bersifat positif tidak ada salahnya untuk dilakukan oleh anak. Selain itu, nilai moral yang dapat diambil dari cerita “The Little Prince” adalah jangan terlalu serakah untuk memiliki semua yang kita inginkan, sebab itu akan mencelakakan kita. Jadi syukuri apa yang kita miliki sebab dengan bersyukur tidak aka nada yang sia-sia.

No comments:

Post a Comment

Tahun yang Menantang dan Penuh Perjuangan

 30 Desember 2020, Seperti tahun sebelumnya, ku sempatkan menulis cerita singkat mengenai perjalanan hidupku sepanjang tahun tersebut. Tahun...