Film
The Little Prince adalah film yang diangkat dari novel dengan judul yang sama
karya Antoine de Saint-Exupery tahun 1943. Film bergenre animasi dan fantasi
ini disutradai Mark Osborne dan penulis skenarionya Irena Brignull. Film ini
dirilis di Indonesia pada tanggal 22 Oktober 2015. Film “The Little Prince”
bercerita tentang seorang gadis kecil yang kehilangan masa kecilnya karena dia
selalu disuruh belajar secara terus menerus oleh ibunya untuk kebahagian masa
depannya. Sang Ibu ingin anaknya masuk sekolah Academy Wealt, sebuah sekolah
dengan kualitas unggul. Namun anak tersebut tidak lulus, hingga akhirnya mereka
pindah ke tempat yang modern. Sang ibu telah mengatur dan menjadwal semua
kegiatan gadis kecil hingga ia dewasa nanti.
Suatu hari sang gadis dikagetkan dengan suara aneh dan
kejadian-kejadian yang membuatnya ketakutan. Ketika gadis menelusuri asal suara
tersebut, ia melihat tembok rumahnya yang berlubang. Kemudian ia melihat
seorang laki-laki tua mondar-mandir tanpa mengetahui apa tujuannya. Karena
melihat temboknya yang rusak dan laki-laki tadi tidak bertanggung jawab, gadis
tersebut melaporkannya ke polisi. Setelah diselidiki ternyata laki-laki
tersebut adalah kakek tua yang baik hati dan mengajarkan banyak hal kepada
gadis kecil tersebut. Kakek tersebut memberikan anak gadis setoples uang koin yang
didalamnya ada kertas berisi cerita, miniatur pangeran kecil, bunga mawar dan
pesawat. Gadis tersebut heran dengan benda-benda tersebut dan tingkah laku sang
kakek sehingga mendorongnya untuk menemui sang kakek kembali. Sang kakek
akhirnya menceritakan tentang benda-benda dan kertas tersebut.
Gadis kecil tersebut terlena dengan
cerita-cerita sang kakek yang membuatnya berimajinasi tinggi sehingga ia
melalaikan tugas-tugasnya. Hal ini membuat ibunya menjadi sangat marah dan
tidak mengizinkan lagi sang anak bertemu dengan kakek. Namun, sang anak tetap
ingin bertemu sang kakek dan memutuskan untuk melarikan diri dari rumahnya dan
pergi menemui kakek tua tersebut. Gadis kecil meminta kakek untuk melanjutkan
cerita tentang little prince, namun kakek tidak mau dan ingin mengakhiri cerita
tersebut. Si gadis marah dan ia tetap ingin cerita itu dilanjutkan.
Pada suatu hari yang dingin dan hujan lebat, kakek
jatuh sakit sehingga ia harus dirawat di rumah sakit. Hal ini membuat gadis
kecil sedih dan hingga akhirnya, si gadis berimajinasi untuk melanjutkan cerita
tersebut. Semua yang diceritakan sang kakek ditemuinya dalam imajinasinya. Akhir
cerita, gadis kecil menuliskan semua yang ada dalam imajinasinya sebagai
lanjutan cerita pada buku “The Little Prince”. Kemudian buku tersebut diberikan
kepada sang kakek. Sang kakek sangat senang, begitu juga dengan ibunya. Ibunya
sadar bahwa hidup anaknya bukan dia yang mengatur tetapi anaknya sendirilah
yang menentukan pilihan hidupnya.
Kisah anak kecil yang diangkat dari
novel dengan judul yang sama ini sangat menarik dan sangat memberikan nilai
moral bagi anak dan orang tua. Kesimpulan dari film tersebut adalah jangan
terlalu memaksakan keinginan orang tua kepada anak. Sebab anak berhak memilih
apa yang ia inginkan dan apa yang ia sukai. Jika terlalu memaksakan akan
membuat anak menjadi membangkang. Jadi ikuti saja apa ynag menjadi kemauan sang
anak namun tetap berada pada pengawasan orang tua. Selama itu bersifat positif
tidak ada salahnya untuk dilakukan oleh anak. Selain itu, nilai moral yang
dapat diambil dari cerita “The Little Prince” adalah jangan terlalu serakah
untuk memiliki semua yang kita inginkan, sebab itu akan mencelakakan kita. Jadi
syukuri apa yang kita miliki sebab dengan bersyukur tidak aka nada yang
sia-sia.
No comments:
Post a Comment